Sejarah VISTA (Viva Sastra)


Sudah tidak asing lagi jika kita mendengar kata VISTA, kegiatan/program tetap dari Fakultas  Sastra Universitas Dr. Soetomo yang diadakan setiap tahun setelah penerimaan mahasiswa baru. Antusiasme para senior pantas diacungi jempol, karena bagi mereka sangatlah penting program VISTA diberlakukan untuk penyaringan para organisator kampus, termasuk didalamnya pengelompokan pengelompokan  atas minat dan bakat.
Sekarang kita coba memahami lebih detail ya... tentunya masih tentang lingkup VISTA.

Kegiatan VISTA sebenarnya bukan hal baru, tetapi pengembangan program yang sudah ada dari sebelumnya yaitu ORAL (Orientasi Alam). ORAL sendiri prinsip dasar pemikirannya adalah program Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) tahunan untuk pengkaderan calon organisator yang ada di Sastra Unitomo, dan kegiatan tersebut dilaksanakan diluar kampus atau di alam, pengertian alam disini sudah membudaya menjadi kegiatan Camping di suasana sejuknya pegunungan.
Dari prinsip tersebut sebenarnya masih sama dengan keberadaan VISTA yang sekarang.


Yuk kita tilik kembali tentang VISTA lebih detail lagi ya....
Momen ini kita coba selesaikan tentang sejarah VISTA secara lengkap. 
Sebelumnya sudah dibahas VISTA adalah pengembangan dari program ORAL.

Asal mulanya adalah ada 3 orang pencetus untuk perubahan/peralihan nama dari ORAL menjadi VISTA, yaitu Aditya (1996), Kautsar (1999) dan Kurniawan (2000), semuanya tentunya dari orang-orang Sastra. Ini terjadi bukan suatu kebetulan melainkan atas dasar kesadaran penuh untuk merumuskan konsep pengembangan tersebut. Akhirnya dicetuskannya waktu itu tahun ajaran 2002/2003.


Alasan apa ketiga orang tersebut berusaha mengembangkan konsep yang sudah ada (ORAL) ?..., perlu diketahui pertama kali bahwa sebenarnya ORAL bukan program yang buruk, yang kemudian harus diganti nama,  melainkan ORAL adalah program yang sudah sangat bagus dan tepat sekali. Hanya saja untuk jangka panjang dirasa kesulitan untuk pengembangan programnya.

Dari situlah kami bertiga mulai menyusun konsep satu persatu dengan cara brainstorming atau curah pendapat dengan ide ide kreatif secara spontan. Dan...  pengumpulan ide pertama kali menuai hasil menemukan judul yaitu sebuah nama Viva Sastra, kita coba ulas dikit... Kenapa kok Viva?... kata Viva berasal dari kata bahasa Portugis yang berarti Hidup, berarti ketika kita bilang Viva Sastra artinya HIDUP SASTRA.

Dari judul ini kami sudah mendapatkan poin kekuatan "SEMANGAT" untuk Sastra.

Oke... stored one progress.

Kemudian mencoba untuk menyingkat kata katanya Viva Sastra, menjadi VISTRA. Hasil singkatan ini membuat kami masih kurang puas, karena deteksi bahasanya dari kata bahasa Vietnam yang artinya kami pun juga tidak paham apa artinya. Mencoba bertukar pendapat lagi dan akhirnya ketemu juga, yaitu masih kesinambungan dengan kata bahasa Portugis dari Portugal, tetapi kita ambil bahasa Spanyol nya (Portugal dan Spanyol masih bahasa serumpun dalam bahasa latin), yaitu "VISTA".
Arti VISTA menurut bahasa Spanyol adalah Penglihatan.
Makna PENGLIHATAN ini menguatkan konsep atas Falsafah yang akan kita usung, penglihatan merupakan visualisasi dan identifikasi atas sesuatu. Inilah yang menjadi dasaran konsep dari VISTA.

Dari proses ke proses sudah terlampaui, mulai proses pendiskusian, penamaan, proposal, persidangan dan akhirnya tahap Publishing.

Bentukan realisasi VISTA pertama kali adalah masih dalam konten nuansa alam, yups... Kita masukkan konsep VISTA Camp.

Sebenarnya kata Camp yang melengkapi dari kata VISTA bukan keharusan sih dan bukan kesatuan dari nama VISTA, tetapi hanyalah sebagai objek atau akomodasi atau destinasi saja, yang nantinya bisa disesuaikan dan kondisional atas Program VISTA selanjutnya. Ini sebenarnya merupakan tantangan juga bagi para generasi penerus untuk bisa lebih kreatif.

Satu paket dari konsepsional VISTA  adalah :

VISTA Camp ; 
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) yang terakomodasi secara isolatif

VISTA Fiesta ;
Program gebyar "Acara Fakultas", meliputi seluruh kegiatan keorganisasian dilingkup Fakultas

VISTA Slogan
"SATU HATI SATU JIWA SATU ALAM" untuk SASTRA,
Sebagai tanda tangan semangat  persatuan Fakultas Sastra.


Kesemuanya itu adalah konsepsional yang terkembang secara paten dan menjadi pokok dasaran, namun harapannya masih banyak lagi pola sistematik yang harus bisa dikembangkan jauh lebih baik lagi secara tehnikal sesuai perkembangan dari lintas generasi Sastra selanjunya.


Bersambung....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN SEJARAH SENI TEATER

Naskah film halloween party tahun 2019

Mengenal Teater Kumbang